Do’a Dua Malaikat Setiap Subuh
Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk berinfaq. Anjuran
yang bahkan pada bagian awal surah Al-Baqarah telah disebutkan oleh Allah subhaanahu
wa ta’aala menggambarkan salah satu karakter utama orang bertaqwa.
الم ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا
رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ
بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
“Alif Laam Miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada
yang ghaib, yang mendirikan shalat dan meng-infaq-kan sebahagian rezki
yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
(QS Al-Baqarah ayat 1-3)
Dalam ayat di atas Allah ta’aala menyebutkan karakter
muttaqin yang biasa berinfaq bersama karakternya yang rajin menegakkan sholat.
Di dalam Al-Qur’an hampir selalu karakter menegakkan sholat dan mengeluarkan
infaq disebutkan dalam suatu rangkaian berpasangan. Hal ini mudah dimengerti
sebab ajaran Islam selalu menekankan keseimbangan dalam segala sesuatu. Islam
bukan semata ajaran yang mewujudkan hubungan antara hamba dengan rabbnya atau hablum
minAllah, tetapi juga hubungan antara hamba dengan sesama hamba atau hablum
minan-naas.
Uniknya lagi, di dalam ajaran Islam bila suatu perintah
Allah ta’aala dilaksanakan, maka bukan saja hal itu menunjukkan
kepatuhan seorang hamba akan rabbnya, melainkan dijamin bakal mendatangkan
manfaat bagi si hamba. Ini yang disebut dengan fadhilah atau
keutamaan suatu ’amal-perbuatan. Misalnya sholat malam atau tahajjud. Allah
ta’aala menjanjikan bagi pelakunya bakal memperoleh kekuatan daya pengaruh
ketika berbicara.
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا
قَلِيلًا نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ
قَلِيلًا
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ
الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ
قَوْلًا ثَقِيلًا
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk
sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya
atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan
bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan
menurunkan kepadamu perkataan yang berat.” (QS AlMuzzammil ayat 1-5)
Contoh lainnya bila seseorang meningkatkan ketaqwaan kepada
Allah ta’aala maka di antara fadhilah yang akan ia peroleh adalah
penambahan ilmu dari Allah ta’aala, jalan keluar kesulitan hidupnya
serta rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka.
وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ
”Dan bertakwalah kepada Allah; Allah (akan) mengajarmu.”
(QS AlBaqarah ayat 282)
وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ
مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُ
”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq ayat 2-3)
Demikian pula dengan berinfaq. Allah ta’aala
menjanjikan fadhilah di balik kedermawanan seseorang yang rajin
berinfaq.
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ
الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ
عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ
مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ
وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Katakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi
siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi
(siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka
Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS
Saba’ ayat 39)
Bahkan dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa
sallam menggambarkan keuntungan yang bakal diraih seseorang yang rajin
berinfaq di pagi hari sekaligus kerugian yang bakal dideritanya bilamana ia
tidak peduli berinfaq di pagi hari.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ
يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ
يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
وَيَقُولُ
الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
(البخاري)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi
Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang
dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu
di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”,
sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang
menahan (hartanya)” (HR Bukhary 5/270)
Pembaca yang budiman, marilah kita galakkan berinfaq di pagi
hari agar malaikat mendoakan kelapangan rizqi yang memang sangat kita perlukan
untuk memperlancar ibadah, amal sholeh, da’wah dan jihad kita di dunia. Dan
jangan biarkan ada satu pagipun yang berlalu tanpa berinfaq sebab itu sama saja
kita mengundang kerusakan dalam hidup sebagaimana doa malaikat yang satunya di
setiap pagi hari.
Ketahuilah, bukan banyaknya jumlah infaq yang penting
melainkan kontinuitas-nya. Lebih baik berinfaq sedikit namun konstan
terus-menerus daripada berinfaq dalam jumlah besar namun hanya sekali setahun
atau seumur hidup. Orang yang konstan berinfaq tidak bakal dipengaruhi
oleh musim. Dalam masa paceklik tetap berinfaq, dalam masa panen tentu lebih
pasti.
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ
لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit.”
(QS Ali Imran ayat 133-134)
